Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 07:12:45【Sehat】708 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(4795)
Artikel Terkait
- SPPG diingatkan olah limbah MBG dengan baik, jangan cemari lingkungan
- Sebanyak 44 SPPG di Kota Semarang ikuti bimtek sertifikasi halal
- BGN: Sudah ada 17 SPPG mendaftar di Pasaman Barat
- Kolaborasi lintas sektor kunci keberhasilan MBG
- Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026
- Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG
- Anggota DPR RI
- Dana TKD dipangkas, Pemkot Solo tetap optimalkan pelayanan publik
- Menlu Belanda harap rencana Trump permudah akses bantuan ke Gaza
- Puluhan tenaga SPPG di Semarang dilatih pengelolaan pangan halal
Resep Populer
Rekomendasi

CKG, cahaya harapan dari negara untuk masa senja berjaya

Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik

Puluhan tenaga SPPG di Semarang dilatih pengelolaan pangan halal

Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam

Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar

Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional

Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan

Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional